Psikologi Manajemen
Meningkatkan
Motivasi Kerja Karyawan
Ketika seorang karyawan diharuskan memiliki motivasi
kerja yang tinggi disela kesibukan masalah pekerjaan atau pribadinya. Motivasi maupun
semangat kerja memang sangat penting bagi seseorang untuk bertahan di karir
tertentu, mengembangkan karir, bahkan untuk mencapai jenjang karir tertinggi. Karena
ketika masalah itu muncul pasti akan selalu ada jalan keluar untuk
menyelesaikan, tanpa motivasi tidak mungkin anda mendapatkan solusi untuk
keluar dari msalah anda atau bahkan mendapatkan prestasi yang baik di pekerjaan
anda dan akan berimbas pada kemajuan karir anda. Seseorang yang berhasi
mengatasi masalahnya dan dapat dibilang orang-orang yang sukses dalam karir adalah
mereka yang memiliki motivasi kerja serta semangat terja yang tinggi selalu
ikhlas dalam menjalani perkerjaannya, fokus apa yang mereka lakukan, disiplin
didalam pekerjaaannya.
Faktor Yang mempengaruhi
Motivasi Kerja
Tentu saja ada beberapa faktor yang akan
mempengaruhi motivasi kerja karyawan di sebuah perusahaan.
·
Faktor kebijakan perusahaan. Melipui
gaji, tunjangan, dan pensiun. Dampaknya terhadap motivasi kerja biasanya hanya
sekedar untuk bertahan. Tidak memberikan dampak yang begitu besar dalam
peningkatakn kinerja. Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan masalah
gaji, pensiun, dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan
kinerja terbaik. Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit, jauh
diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh. Saya katakan, mungkin.
·
Faktor imbalan atau reward. Jika dikelola
dengan baik, sistem imbalan atau reward terhadap karyawan yang berprestasi akan
memberikan dampak yang besar untuk peningkatan motivasi.
·
Faktor kultur perusahaan. Nah, yang ini,
jangan dianggap sepele. Meski terlihat sederhana, tetapi masalah kultur
perusahaan bisa memberikan dampak yang besar dalam peningkatan motivasi kerja.
Kultur-kultur yang mengedepankan rasa hormat, kebersamaan, kejujuran, dan
keakraban akan meningkatkan motivasi kerja cukup signifikan.
·
Faktor kondisi mental karyawan itu sendiri.
Ini yang terpenting. Jika seorang karyawan yang memiliki mental yang kuat, dia
akan tetap memiliki motivasi kerja meski ketiga faktor diatas kurang mendukung.
Mereka memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak sempit hanya saat ini
saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan kontribusi sebaik
mungkin. Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh karyawannya sendiri
maupun oleh perusahaan.