PENGANTAR KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN
Tokoh Berbakat
Bacharuddin
Jusuf Habibie
Salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia dan juga Presiden ketiga Republik Indonesia,
dialah Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie dilahirkan
di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan
anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.
Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada
tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq
Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare,
Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie
sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini
dikenal sangat cerdas ketika masih menduduki sekolah dasar, namun ia harus
kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena
serangan jantung saat ia sedang shalat Isya.
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya
kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie,
sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya
terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di
Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol
prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok
favorit di sekolahnya.
Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di
bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak
sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena
mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi
Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi
Konstruksi pesawat terbang di Rhein
Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH) Ketika sampai di Jerman, beliau
sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat
jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa
tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang
belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor
hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain. Musim liburan bukan
liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan
mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan
disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka;
lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari
pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari
Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna)
dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk
bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma
Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut
barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon.
Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara
kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan
akhirnya berhasil.
Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya
untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen
Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie
yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie
terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk
menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk
kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat
pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga.
Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa
cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule
Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai
"Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack
propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki
sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan
(Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965.
Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga
internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga
Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London
(Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The
Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of
Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah
diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang
hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat
penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja
Manggala Bhakti Kencana.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh
kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat
dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award,
itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie
hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor
konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu
bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi
panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri
Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis,
dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung
menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia
ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan
Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum
Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI.
Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke
Jerman.
Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta
Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR,
Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara
manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16
ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli
pesawat negara mereka!
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie,
istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat,
Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu
setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali
Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ
Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan
Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun
adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya,
pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi
mempunyai batas.
by : http://kolom-biografi.blogspot.com
Tokoh Bertalenta
Iskandar
Widjaja
Iskandar
Widjaja adalah pria Jerman keturunan Indonesia yang lahir di Berlin pada tahun
1986. Dia adalah seorang violin dengan aliran musik klasik yang memulai solo
karir di Jerman dan sudah berkeliling ke 5 benua untuk menunjukan performa
bakat bermain violin. Penghargaan besar pertama yang di raih oleh widjaja saat mendapatkan medali emas pada kompetisi
Biola Internasional Hindemith, yang sebelumnya juga dia sudah meraih
penghargaan The Young Talent kategori pendatang muda kompetisi biola di jerman
“Jugend musiziert”, “Best Bach” dan “Best Beethoven” sonatas di the XXI
Concorso Violinistico Internazionale Andrea Postacchin.
Iskandar
muda sudah bermain biola saat berumur 4 tahun, dia menimba ilmu musikal biola
dengan Ilan Gronich di UDK Berlin dari tahun 2005 hingga 2010. Saat ini ia
menerima dukungan dari Dora Schwarzberg dan bekerja di masterclasses bersama
Henning Kraggerud, Shlomo Mintz, Kristen Tetzlaff, dan Donald Weilerstein. Saat
ini iskandar widjaja mempunyai misi memperkenalkan musik klasik di Indonesia
dengan tampil di berbagai stasiun televise Indonesia dan menjadi penasihat
musik di Musik Klasik Indonesia (MKI).
Tak
mengherankan jika kehebatannya itu segera dilirik oleh beberapa kelompok
orkestra yang mengajaknya manggung bareng. Dia tercatat pernah tampil sebagai
solist di beberapa kelompok orkestra, Dubrovnik Symphony Orchestra, Jakarta
Symphony, Klassische Philharmonie Bonn, das Sinfonieorchester Berlin,
Filmorchester Babelsberg dan Berlin Chamber solois di Norwegia, Jerman,
Kroatia, Swiss, Indonesia, Spanyol, Italia, Belgia dan Amerika Serikat dan
festival seperti "Bad Kissinger Musiksommer", St.Prex dan Valdres
Norwegia.
Berbekal
permainan biolanya itulah Iskandar pun pernah merasai bermain di tempat-tempat
terpandang seperti di Berlin Philharmonic, Konzerthaus Berlin, Gedung Kesenian
Jakarta, Fort Reverin, Tel Aviv Opera. Penampilannya juga telah menerima pujian
yang tinggi dari media seperti "Strad", "Dubrovacki
Vesnje", dan "der Tagesspiegel".
Fenomena
"Iskandar" terus menggelinding. Sebuah CD dengan rekaman langsung
dari Berlin Philharmonie pun dirilis oleh Sony Music pada bulan Juni 2010
dengan karya-karya Poulenc dan Handel Halvorsen. Potret tentang Iskandar
Widjaja pun pernah ditampilkan di RBB, TV Berlin dan Brainworker Film.
Menerima
sambutan yang hangat serta santun dari para penonton yang memadati Titan
Theater, Iskandar pun teringat pengalaman ketika pertama kali bermain di
hadapan publik Jakarta lima tahun lalu. Iskandar mengemukakan, betapa penonton
(terutama kaum hawa) waktu itu hanya melihat ketampanan dirinya dan mengabaikan
etiket galibnya pada sebuah pertunjukan musik klasik. Penonton bertepuk tangan
dan berteriak tiap kali Iskandar mempertontonkan kepiawiannya bermain biola,
padahal satu komposisi belum dia rampungkan.
Pun
demikian saat dirinya bermain di Goethe Haus, Jakarta. Penonton, lagi-lagi para
remaja putri, lebih mengagumi ketampanan Iskandar ketimbang permainan biolanya.
Itulah sebabnya, Iskandar pun dibanjiri surat cinta dan bunga kertas. Iskandar
memang sosok unik. Dia muncul justru menjadi ikon musik klasik dan tidak
meminjam idiom pop seperti yang dilakukan oleh Vanessa Mae. Maklumlah, sebab
dia melalui hari-harinya bersama biola 1793 F. Geissenhof dari Wina dan
karya-karya dari Mozart, Vivaldi, Beethoven dan Brahms.
Kesungguhan
dan totalitasnya dalam bermain biola itulah yang kemudian melahirkan ekspresi
indah. Sehingga tampak betul, Iskandar dan biolanya di panggung seperti sedang
menceritakan lagu yang dibawakannya. Tampaknya Iskandar yakin betul bahwa
musiknya adalah untuk penonton, bukan untuk dirinya sendiri.
Berbeda
dengan kebanyakan violis yang "hanya" mencari keindahan bunyi,
Iskandar justru cenderung mengikuti kata hatinya. "Saya mencari kemurnian
emosi. Saya pikir hidup tak selalu indah dan bahagia," ungkap Iskandar
saat jumpa pers di Titan Theater.
Tokoh Kreatif
Martha Tilaar
Martha
Tilaar lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937, ia merupakan seorang
pengusaha Kosmetik Terkemuka dengan nama merek dagang Sariayu Martha Tilaar. Ia
menikah dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak, Bryan Emil Tilaar, Pinkan
Tilaar,Wulan Tilaar,Kilala Tilaar. nenek dari beberapa orang cucu, adalah sosok
wanita yang tidak pantang menyerah. Ketika orang lain mengatakan tidak mungkin,
Ia tetap mencobanya. Yang penting adalah bukan melihat besarnya hambatan di
depan kita, tapi bagaimana kita memecahkan masalah yang ada. Kebetulan,
suaminya mendapatkan kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah
kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS.
Begitu
lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di
negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana,
mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti
masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani
para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu
yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Sekembalinya ke tanah air, Ia
membuka salon kecil sederhana di garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x
4 meter pada tahun 1970, Ia terus berupaya mengembangkan salonnya itu, dengan
membagikan selebaran-selebaran ke lingkungan sekitar, memanjakan para
pengunjung salon dan mengajak mereka bercakap-cakap, untuk mendekatkan
emosional. Dengan kedekatan itu, para pengunjung menjadi betah dan menjadi
pelanggan tetap salonnya. Tak lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon
kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil
memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar.
Martha
juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk
produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia tetap
terpelihara kecantikan dan keayuannya. Marta Tilaar pernah bertemu dengan
perempuan yang menggendong anak sambil menenteng dua anaknya. Wajahnya terlihat
tua, lusuh dan keriput. Saya pikir usianya sudah memasuki masa 40 tahun.
Ternyata, belum sampai dua puluh lima. Karena beban hidup yang berat dan tidak
pernah menjaga kecantikan, perempuan itu terlihat jauh lebih tua dari usia
sebenarnya. Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia
Harsini Setiady, dari PT Kalbe Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan
kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha
Tilaar sebagai produk pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik
kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan Indsutri Pulogadung , Jakarta
timur yang diresmikan oleh Ny Nelly Adam Malik, saat itu istri Wakil Presiden
Adam Malik.
Tahun
1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor
produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar membuka pabrik
kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan Industri
Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah,
istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar terus
berkembang, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia dan
keluarganya menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu
dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group.
Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara
Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar,
Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of
Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).
Martha
Tilaar sangat jeli dalam melihat dan menangkap peluang pasar. Pada tahun 1987,
ia meluncurkan produk ”Senja di Sriwedari” sebagai trend tata rias baru, sebuah
ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dan produk itu
meledak di pasaran. Para tata rias banyak merekomendasikan produk ini ke
Kliennya. Sejak itulah Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan
unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap
produk Sariayu Martha Tilaar.
Sebut
saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera bergaya, Puri
Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991)
dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua, Rama-Rama
Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari
Minangkabau. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah wanita
Indonesia. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah
mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Meskipun perusahaannya sudah
besar dan maju, orang masih saja memandangnya sebelah mata. Maklum, produk jamu
kosmetika Sariayu Martha Tilaar sangat identik sekali sebagai produk lokal.
Orang tahunya demikian saja tanpa mau mengenal bahwa produk Martha Tilaar
sesungguhnya sudah mendunia, berkualitas, dan bergengsi.
Bahkan,
Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia.
Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos,
Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu
Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sebagai
pengusaha, ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang
mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu
berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah
terbiasa menjual makanan-makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Ia juga
suka mengambil Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah
milik eyangnya, untuk dirangkai menjadi kalung dan gelang. Perhiasan tersebut
ia jual kepada teman-temannya di sekolah. Martha kecil juga selalu
memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Peraih
gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion and Artistry”
dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984 ini menjalani hidup dengan
penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah ‘divonis’ mandul oleh ahli obstetri dan
ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai
anak. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah. Ia terus berupaya memiliki
keturunan melalui cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli
pembuat jamu. Selama empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu
dengan kesabaran dan ketelatenan. Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun,
Martha berhenti menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa
menopouse. Ia sempat sangat sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak
mungkin tercapai.
Tapi,
karena kuasa Tuhan Yang Maha Besar, absennya datang bulannya kali ini adalah
karena ia mulai mengandung. Martha pun melahirkan anak pertamanya di usia 42
tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi keturunannya yang
kini telah menjadi anak-anak yang sukses. Martha Tilaar mempunyai komitmen
tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan
pengembangan (R&D;). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar
negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang
staf ahli farmasi bergelar doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu
lainnya. R&D; memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil
mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan
baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini yang lebih mencengangkan,
pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir dalam
forum Global Compact, di New York, AS.
Sebagai
bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan Yayasan Martha
Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya
agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama
agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah
banyak menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk
pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di
banyak perusahaan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang
sangat besar perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan
terbelakang dalam soal pendidikan.
Mengandalkan
kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center (MTIC),
Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan jamu yang
dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia, Rudy Hadisuwarno
Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden,
dan Dewi Sri Spa. Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil meraih
ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.
Prinsip
berbagi yang melandasi bisnis kecantikan Martha Tilaar diwujudkan dalam bentuk
pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi
11 anak perusahaan dan mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70% diantaranya
adalah perempuan. Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan
kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai
pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya.
Martha tak sungkan mengirim peneliti belajaretnobotany ke Perancis dan medical
antropology di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan untuk
mengembangkan produk lokal," katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha
Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni kecantikan. "Saya mulai bisnis dari
salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang
kecantikan.
by : http://kolom-biografi.blogspot.com/